Blog Archive

Sunday, October 25, 2015

sudahkah anda berkontemplasi...?







tahukah anda apa itu kontemplasi...?
kalau boleh saya jelaskan,,dan sedikit ini tentang pengalaman pribadi saya,,
mungkin tman-teman atau para sahabat,dan saudara pernah juga mengalaminya,cuman tidak tau namannya,,
manusia hidup di dunia itu pasti ada tujuan,atau mungkin ada yang dicari
namun sesuatu yang kita cari itu kadang tidak sesua apa yang kita harapkan,,nah kalau kontemplasi itu sendiri memang susah di jelaskan lewat bahasa,hanya mungkin bisa disederhanakan,,sedikit contoh kontemplsai,,,biar anda sendiri yang mengartikannya
apakah anda pernah mengalami keheningan yang menyangkut lahir bathin...?
jawabannya mungkin ada dua,ya /tidak,,selanjutnya kalau jwban saudara ya ini pertanyaan kedua
apakah situasi tersebut menyangkut masalh ukhrowi..?kalau iya jwaban sdr,ini selanjutnya,,,
apakah situasi tersebut benar-hening,dan?dan apa penyebab keheningan tersebut,,,
hadeeeh,susah juga diketiknya masalah kontemplasi,
gini aja cari yg sangat sederhana....
apakah saudara pernah melakukan suatu ritual,,misalnya,,sholat,,ke greja,wihara,semedi,atau hal ritual lainnya yang dilakukan oleh kalangan umum umat beragama...?kalau jawabannya udah tinggal pertannyaan kedua,,,,
apakah sesudah atau dalam pelaksanaannya saudara pernah merasakan kehadiran Tuhan dalam diri saudara?atau mungkin,pada saat itu tuhan itu sangat dekat dengan saudara,...
jawabannya mungkin ada dua,,,iya dan tidak,,sudah dan belum
kalau saudara sudah mengalami dan merasakannya itulah yang dinamakan KONTEMPLASI
nah kontemplasi itu sendiri tidak terpengaruhi oleh suasana dan tempat,,,kenapa bisa seperti itu,,,?karena kontemplasi itu sendiri bukanlah konsentrasi
jadi intinya proses kontemplasi itu sendiri adalah suatu proses peragaan seluruh jiwa dan raga dengan disertai rasa yang hadir dalam jiwa dan raga itu sendiri,,,,
nah masalah rasa juga susah lagi mengartikannya,,cuman saya bisa menyerdehanakannya,,,
dalam keheningan walaupun itu hanya 3 mnit,,tapi dalam hening itu ada suatu energi yang luar biasa,yang hadir dalam jiwa dan raga anda,,lalu menguasainnya....nah itulah yang dimaksud rasa dalam kontemplasi,,,
ok,,,mungkin saya tambah lagi dikit,,biasannya yang pernah saya alami,,pada situasi tersebut kita tidak ingat apa2,tapi sadar adanya,,yang ada hannya NIKMAT,,,

BELAJAR BERTAUHID

Firman Allah ta’ala (yang artinya), “Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (QS. an-Nisaa’: 36) Di dalam ayat ini terkandung: Menyembah Allah tidak cukup jika tidak diiringi dengan meninggalkan syirik Syirik menyebabkan batalnya amalan Larangan melakukan syirik merupakan larangan yang paling besar Tidak boleh mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun Menjauhi syirik merupakan syarat sah ibadah (lihat al-Mulakhkhash fi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 13 cet. al-Maktabah al-Islamiyah 2003, lihat juga keterangan serupa dalam Qurratul ‘Uyun al-Muwahhidin, hal. 6). Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata, “Sesungguhnya ibadah tidak bisa disebut ibadah kecuali apabila dibarengi dengan tauhid, sebagaimana halnya sholat tidak bisa disebut sholat kecuali dibarengi dengan thaharah. Sehingga apabila syirik masuk ke dalam suatu ibadah niscaya ibadah itu menjadi rusak sebagaimana hadats yang masuk pada thaharah.” Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikh hafizhahullah berkata, “Sesungguhnya dipersyaratkannya ikhlas dan tauhid untuk diterimanya ibadah jelas lebih agung daripada dipersyaratkannya thaharah untuk diterimanya sholat. Sebab seandainya ada orang yang secara sengaja mengerjakan sholat dalam keadaan berhadats maka perihal pengkafiran orang ini masih terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama. Adapun mengenai orang yang beribadah kepada Allah dalam keadaan musyrik maka mereka semua sepakat bahwa ibadahnya tidak diterima, dan bahkan berdasarkan ijma’ dia digolongkan sebagai orang kafir disebabkan dia telah mempersekutukan Allah jalla wa ‘ala -yaitu syirik akbar- yang menyebabkan amal menjadi tidak bisa diterima karena keberadaannya.” (Syarh al-Qawa’id al-Arba’, hal. 5 cet. Dar Jamilurrahman as-Salafy 1424 H). Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Barangsiapa yang mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa disertai dengan keikhlasan (baca: tauhid) maka ibadahnya tidak sah. Hal ini didasarkan dengan firman Allah ta’ala dalam hadits qudsi, “Aku adalah Dzat yang paling tidak memerlukan sekutu. Maka barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang di dalamnya dia mempersekutukan-Ku dengan selain-Ku niscaya akan Kutinggalkan dia dengan kesyirikannya.” (HR. Muslim).” (Shifat as-Sholah, hal. 25 cet. Dar al-Kutub al-’Ilmiyah 1424 H) Wajibnya mempelajari syirik Di dalam ayat ini terkandung makna la ilaha illallah yaitu beribadah kepada Allah dan tidak berbuat syirik. Hal itu sebagaimana telah ditafsirkan sendiri oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya mengenai makna Islam, maka beliau menjawab, “Islam adalah kamu beribadah kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, kamu dirikan sholat wajib, kamu tunaikan zakat yang wajib -dikeluarkan-, dan kamu berpuasa Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, lihat Syarh Muslim li an-Nawawi [2/19-20] cet. Dar Ibnu al-Haitsam 2003)